Contoh Kasus 9 Kompetensi Kebidanan dari Kompetensi 5 sampai 9
1. Kompetensi
5 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi pada ibu nifas & menyususi
& tanggap terhadap budaya setempat.
Contoh :
Mulai masa kehamilan mendekati
proses kelahiran, selain bidan memperkenalkan masalah menyusui juga menjelaskan manfaat ASI
Eksklusif selama 4 samapi 6 bulan. Tetapi kebanyakan ibu tidak memberikan
selama itu, yang terjadi sekarang mempercepat pemberhentian Asi karena takut
jika menyusui secara terus-menerus ibu akan merasa payudaranya membesar, bentuk
badan berlipat, berat badan yang bertambah, dan lain-lain. Dimana ibu akan
merasa dirinya akan tidak akan cantik lagi ketika melahirkan karena perubahan
bentuk tubuh yang membuatnya risih atau tidak pede terhadap suami atau orang
lain dengan keadaan setelah melahirkan, ini sudah sangat jelas salah jika
kebayakan pemikiran seperti itu, karena sebenarnya dalam masa nifas ibu bisa
memanfaatkannya karena dengan menyusui secara tidak langsung akan membantu berat
badan berkurang/turun sehingga bentuk tubuh akan kembali seperti semula. Dan
unutk kepada anak jika ibu meberikan ASI Ekslusif maka :
-
sang bayi dapat membantu memulai
kehidupannya dengan baik.
-
mengandung antibody.
-
asi mengandung komposisi yang tepat.
-
mengurangi
kejadian karies dentis.
-
memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi dan
adanya ikatan antara ibu dan bayi.
-
terhindar dari alergi.
-
asi meningkatkan kecerdasan.
-
membantu perkembangan rahang dan
merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan.mengisap mulut bayi pada payudara
sang ibu.
Karena ketakutan seperti itu
akhirnya ibu berhenti untuk menyusui dan memberikan makan sebelum berumur 6
bulan, tetapi ibu tidak tahu resiko yang terjadi jika memberikanya di bawah
umur 6 bulan salah satu contoh akan menyebabkan kuman mudah masuk sehingga
peluang untuk sakit lebih besar. Karena daya imunitas bayi belum sempurna.
Dengan memberikan makanan sebelum usia 6 bulan, berarti membuka kesempatan bagi
kuman-kuman untuk masuk ke dalam tubuh ana. Apalagi bila makanan yang diberikan
tidak terjamin kebersihannya. Begitu pun dengan alat-alat makan yang digunakan,
bila tidak disterilisasi dengan benar akan menimbulkan gangguan kesehatan
pada bayi. Berbagai penelitian menunjukkan, bayi yang mendapatkan makanan
sebelum usianya 6 bulan ternyata banyak mengalami diare, batuk-pilek, sembelit,
demam, ketimbang bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Sebaliknya, ASI yang diberikan
hingga usia 6 bulan justru memberikan perlindungan bagi si kecil terhadap
penyakit, mulai penyakit yang disebutkan di atas sampai penyakit infeksi
telinga dan sebagainya. Dengan ASI eksklusif, imunitas atau kekebalan tubuh
bayi meningkat, otomatis dapat melindungi si kecil dari berbagai penyakit.
Selain itu, bayi yang diberi ASI eksklusif, kemungkinannya mengalami penyakit
pernapasan akan lebih rendah.
Jadi
pada masa ibu nifas tentu akan sangat membatu pemulihan seorang ibu setelah
melahirkan tanpa harus mengikuti program diet demi kembalinya bentuk tubuh.
2. Kompetensi
6 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi & komprehensif pada BBL
sehat sampai dengan usia satu bulan.
Contoh :
Pemberian asuhan BBL dengan
memberikan kehangatan, hal banyak yang terjadi
adat kebiasaan masyarakat langsung memandikan bayi yang baru lahir,
sudah jelas adat seperti itu akan membahayakan bayi karena bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya,
sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam
rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini
menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin ,
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi
untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak
coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai
100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat
diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam
waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin
banyak persediaan lemak coklat bayi.
Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.Sehingga upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBlL
Pada bayi baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak terjadi hipotermi.
Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.Sehingga upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBlL
Pada bayi baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak terjadi hipotermi.
Bayi baru
lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan
cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah. Bayi yang
mengalami kehilangan panas (hipotermia) berisiko tinggi untuk jatuh sakit atau
meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah dan tidak diselimuti, mungkin akan
mengalami hipotermia, meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi
prematur atau berat badan rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermia.
3.
Kompetensi 7: Bidan memberikan asuhan
bermutu tinggi, kompherenshif pada bayi dan balita sehat usia 2 bulan- 5 tahun.
Contoh :
Bidan memberikan kebutuhan fisik
dan psikososial anak, kasus yang terjadi adalah pada diatas 2 tahun maka anak
akan mulai aktif dalam hal bermain, berbicara, dan lain-lain, tetapi karena
kecemasan yang dirasakan oleh ibu takut jika anaknya bermain diluar rumah
anaknya mudah terserang penyakit, yang pada akhinya anak tidak bisa melihat
lingkungan luar/ sekililingnya, dengan adanya tekanan seperti itu anak akan
merasa bahwa lingkungan diluar rumahnya berbahaya dan membuat anak dirumah terus.
Dengan terbiasanya dirumah tidak ada teman bermain maka ketika sang anak keluar
rumah ia akan merasa terkejut dan takut kepada orang-orang yang disekitar
lingkungannya walaupaun tetangganya
sendiri yang telah lama kenal dengan orang tuanya. Ditambah lagi kedua orang
tua yang sibuk dengan pekerjaan yang hanya mengandalkan Baby sister/ pengasuh
anak dalam mengurus anaknya. Jika seperti itu hak anak untuk bermain dan
berkreatif tidak terpenuhi. Ini yang membuat anak cenderung ketika ia sudah
masuk sekolah akan lebih diam dan tidak mengerti apa yang guru jelaskan dalam
pelajaran. Seharusnya biarkanlah anak bermain dan berkreatif agar si kecil
dapat memilih apa yang ia sukai dan tahu mana bakat yang ia miliki sehingga
dibutuhkan kebebasan dalam memilih tetapi tetap masih harus di damping oleh
orang tua, disinilah peran kedua orang tua harus aktif memperhatikan si kecil
yang mulai tumbuh aktif. Dan bidan melaukukan pendekatan kepada kedua orang tua
agar paham bagaimana dalam mnedidik dan membesarkannya.
4.
Kompetensi 8: Bidan memberikan asuhan
yang bermutu tinggi & komprehensif pada keluarga, kelompok, serta
masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Contoh :
Bidan melakukan penglolaan
pelayanan terhadap masyarakat dan masyarakat juga sangat berperan penting dalam
hal ksehetan, kenapa? Karena dari masyarakatlah awal mula kehidupan kesehatan
sehingga di harapkan masyarakat juga ikut berpatisipasi, contoh dalam hal ber
KB, dengan minimnya pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat di desa
terpencil dimana tingkat pendidikannnya rendah biasanya mereka tidak tahu
tentang ber KB masa bodoh dengan terhadap kesehatan yang terpenting kebutuhan
seksualitasnya terpenuhi dan terjadilah meledakanya tingkat kelahiran tanpa
melihat kondisi keluarganya tetapi ada juga yang beristilah “Banyak anak banyak
rezeki” iya kalau pekerjaan bapaknya mapan/ hasilnya memang menjajikan kalau
seperti pemulung? Tentu kita akan seharusnya lebih dulu mempetimbangkan
pendapatan . Dan bidan akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar
mengerti mengapa di anjurkan “2 anak cukup” ya karena itu demi mencapai
keluarga bahagia dan sejahtera, sehingga dengan masyarakat mengikuti program
Keluaga Berencana maka tanpa disadari masyarakat sudah berperan membantu dalam program
pemerintah demasyarakat demi mensejahterakan kualitas sebuah keluarga.
5. Kompetensi
9: Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan reproduksi.
Contoh : Bidan harus siap
menerima keluhan-keluhan seorang pasien yang mengalami gangguan reproduksi yang
sering terjadi adalah Nyeri pada saat menstruasi (Haid) disaat wanita mengalami
nyeri haid mereka menganggapnya itu adalah hal yang sudah biasa, rasa nyeri tersebut dapat merupakan gangguan
primer atau gangguan sekunder dari berbagai jenis penyakit. Kategori gangguan
primer cukup sering dirasakan sebagian besar wanita,biasanya timbul setelah
menstruasi pertama. Keluhan ini akan hilang ketika umur semakin bertambah.
Endometrium adalah lapisan rahim
bagian dalam.Dikatakan tidak normal,saat gumpalan-gumpalan yang seharusnya
tumbuh di dalam,tapi tumbuh di sekitar indung telur,rahim,atau bagian lain. ”Endometrium
tidak selalu berbentuk benjolan-benjolan, tapi bisa berupa bintik-bintik kecil
seperti titik,” .
Sementara, nyeri haid gangguan
sekunder biasanya terjadi pada wanita berusia lanjut yang sebelumnya tidak
mengalami nyeri.Biasanya,rasa sakit tersebut berhubungan dengan gangguan
ginekologis seperti endometriosis. Gangguan yang menyerang endometrium ini mampu
menyebabkan nyeri saat haid dan kemungkinan bermasalah saat hamil. Jika terus
dibiarkan, akan kemungkinan wanita akan mengalami kesulitan untuk mengandung. Karena,
ciri khas endometrium adalah lengket di saluran telur.Akibatnya, tersumbatnya
saluran telur dan menyebabkan kemandulan. Terkait penyebab pasti endometriosis
belum diketahui pasti. Banyak faktor yang memengaruhi seperti genetik, bentuk
saluran telur yang tidak normal, pola makan dan polusi lingkungan. Agar tidak
terjadi hal yang lebih membahayakan sebaiknya wanita atau ibu memeriksakan
dengan berkonsultasi kepada bidan agar terhindar dari hal gangguan dalam system
reproduksi dan saat sudah menikah.
0 komentar:
Posting Komentar