BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bidan
adalah seorang wanita seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan
yang diakui, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi
untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktik bidan.
Pada
umumnya kita hanya mengetahui bahwa tugas bidan adalah untuk membantu proses
persalinan dan masyarakat umum menganggap bahwa bidan sama halnya seperti
dokter. Mereka tidak mengetahui bahwa kenyataannya bidan tidak dapat disamakan
dengan dokter.
Dalam
melaksanakan tugasnya bidan harus mematuhi 9 Kompetensi Kebidanan dan tidak
boleh menyalahi dari ke-9 kompetensi tersebut. 9 kompetensi tersebut merupakan
dasar yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melakukan pelayanan. Namun,
kami membatasi 3 kompetensi kebidanan saja yang akan kami bahas dalam makalah
ini.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa saja isi 9 Kompetensi Kebidanan?
2.
Apa saja yang dibahas dalam Kompetensi 1
sampai dengan kompetensi 3?
1.3
Tujuan
1.3.1.
Tujuan
Umum
1.
Untuk memenuhhi tugas yang yang
diberikan oleh ibu Florentina Kusyanti, S.SiT selaku dosen pengampu mata kuliah
“Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan”
1.3.2.
Tujuan
Khusus
1.
Untuk mengetahui ke-9 kompetensi
kebidanan.
2.
Untuk mengetahui pembahasan mengenai
kompetensi ke-1 sampai dengan kompetensi ke-3.
1.4
Manfaat
1.
Bagi Dosen
Pembahasan
dalam makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber refrensi dalam
memberikan materi.
2.
Mahasiswa
Dengan
membaca dan memahami makalah yang telah kami susun ini, mahasiswa dapat
mengetahui apa saja 9 Kompetensi yang harus dimiliki seorang bidan.
BAB II
9
KOMPETENSI
KEBIDANAN
Kompetensi bidan
tidak terlepas dari kewenangan bidan yang telah diatur dalam peraturan
Kepmenkes RI No. 900/Menkes/SK/II/2002 yang merupakan landasan hukum dari
pelaksanaan praktik kebidanan. Dan sebagai seorang bidan kita harus menguasai 9
Kompetensi Bidan. Adapun 9 Kompetensi Bidan sebagai berikut:
Kompetensi 1 :
Bidan memiliki
persyaratan pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu sosial, kesmas dan etik yg
membentuk dasar dr asuhan yg bermutu tinggi sesuai dg budaya untuk wanita, bayi
baru lahir serta keluarganya.
a. Memberikan
informed concent kepada pasien.
b. Melakukan
pengambilan sediaan darah untuk pemeriksaan lab sederhana.
c. Melakukan
pemeriksaan protein urine.
d. Melakukan
pemeriksaan reduksi urine.
e. Melakukan
pemeriksaan HB.
f. Dll.
Fakta :
Bidan mengalami
penurunan kualitas di lahan kerja walaupun sekarang banyak lulusan bidan, namun
tidak memiliki kompetensi sebagai seorang bidan.
Kompetensi 2 :
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya, dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka
meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan, dan kesiapan
menjadi orang tua.
Fakta :
Bidan mampu tanggap terhadap budaya
di masyarakat, tetapi juga dapat dengan baik menyesuaikan dengan kesehatan.
a. Memberikan
informed concent kepada pasien.
b. Melakukan
pengambilan sediaan darah untuk pemeriksaan lab sederhana.
c. Melakukan
pemeriksaan protein urine.
d. Melakukan
pemeriksaan reduksi urine.
e. Melakukan
pemeriksaan HB.
f. Dll.
Kompetensi 3 :
Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan
kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan, atau
rujukan untuk komplikasi tertentu.
a. Melakukan
pemeriksaan ibu hamil kunjungan awal.
b. Melakukan
pemeriksaan ibu hamil kunjungan ulang.
c. Mengajarkan
senam hamil.
d. Melakukan
rujukan ibu hamil tidak normal.
e. Dll.
Fakta :
Di lapangan dalam asuhan kebidanan
pada ibu hamil dalam pemeriksaan primi gravida seharusnya dalam pemeriksaan
fisik dilakukan pengukuran panggul luar tapi kenyataan dilapangan masih belum
dilakukan.
Pengertian Kompetensi
Kompetensi merupakan pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu.
Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan
terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti
memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap-sikap dasar dalam
melakukan sesuatu. Kebiasaan berpikir dan bertindak itu didasari oleh budi
pekerti luhur baik dalam kehidupan pribadi, sosial,kemasyarakatan,
keber-agamaan, dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kompetensi tersebut dibagi atas 2
kategori, yaitu :
1.
Kompetensi Inti atau Dasar
Kompetensi minimal yang mutlak
dimiliki oleh bidan.
2.
Kompetensi Tambahan atau Lanjutan
Pengembangan dari pengetahuan dan
keterampilan dasar untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan /
kebutuhan masyarakat yang sangat dinamis serta perkembangan IPTEK.
2.1.2 Kompetensi Inti
Bidan
Bidan harus memiliki kompetensi dan
bidang pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melaksanakan praktik
kebidanan secara aman dan bertanggungjawab dalam berbagai tatanan pelayanan
kesehatan.
Kompetensi bidan dikelompokkan dalam
dua kategori yaitu inti/dasar dan kompetensi tambahan/lanjutan. Kompetensi inti
merupakan kompetensi minimal yang mutlak dimilki oleh bidan. Kompetensi
lanjutan merupakan pengembangan dari pengetahuan dan keterampilan dasar untuk
mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Ada 5
Dimensi kompetensi – Asuhan Kebidanan
• Task
Skill : Mampu melakukan/melaksanakan asuhan kebidanan pemeriksaan
fisik ibu hamil
• Task
Management Skill : Mengidentifikasi secara dini pola persalinan
abnormal & kegawatdaruratan dengan intervensi sesuai SOP atau rujukan
yg tepat
• Contingency
Management Skill : mampu memimpin persalinan dlm kondisi bersih,aman
& menangani situasi kegawatdaruratan bersama tim kebidanan
• Job/Role
Environment Skill : menangani K3.keadaan di ruang bersalin pasca
persalinan ibu,agar tetap bersih dan tdk membahayakan dirinya & rekan
sekerja
• Transfer
Skills :memindahkan ibu nifas & bayi pasca persalinan keruang perawatan
Ibu & anak
2.1.3 Standar
Kompetensi Bidan
Sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 369/ Menkes/ SK/ III/ 2007 Tentang Standar
Profesi Bidan, salah satu komponen di dalamnya berisi mengenai standar
kompetensi bidan di Indonesia, sebagai acuan untuk melakukan asuhan kebidanan
kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Dalam menjalankan perannya bidan
memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan. Keyakinan
tersebut meliputi :
1. Keyakinan
tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin merupakan suatu proses
alamiah dan bukan penyakit.
2. Keyakinan
tentang perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak,
kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh sebab itu perempuan harus
berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya.
3. Keyakinan
fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan
kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan
dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan
rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan dan
janin/bayinya.
4. Keyakinan
tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan. Perempuan harus
diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya
melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambilan
keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan
pemberi asuhan.
5. Keyakinan
tentang tujuan asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dn
bayi ( mengurangi kesakitan dan kematian) asuhan kebidanan berfokus pada :
pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistic, diberikan dengan cara
yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli ; bimbingan, monitor dan
pendidikan berpusat pada perempuan ; asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan
dan tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan.
6. Keyakinan
tentang kolaborasi dan kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan dengan
menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistic terhadap
perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, social, budaya,
spiritual serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam
praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
7. Sebagai
profesi bidan mempunyai pandangan hidup pancasila, seorang bidan menganut
filosofis yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua manusia adalah
makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu
kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.
8. Bidan
berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. Setiap
individu berhak menentukan nasib sendiri dan mendapatkan informasi yang cukup
dan untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya.
9. Setiap
individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita
usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang
berkualitas.
10. Pengalaman
melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan
persiapan sampai anak menginjak masa-masa remaja. Keluarga-keluarga yang berada
di suatu wilayah/daerah membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia
terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena
adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat
dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.
BAB III
PEMBAHASAN
Kompetensi ke-1: Bidan mempunyai persyaratan
pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan
etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya,
untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
a. Pengetahuan dan ketrampilan dasar
1) Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia.
2) Keuntungan dan kerugian praktek kesehatan tradisional dan modern.
3) Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawatdaruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan.
4) Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di masyarakat.
5) Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya yang diperlakukan untuk mencapai kesejahteraan yang optimal (kesetaraan dalam memperoleh pelayanan kebidanan).
6) Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia.
7) Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
8) Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, makanan dasn ancaman umum bagi kesehatan.
9) Standar profesi dan praktek kebidanan.
b. Pengetahuan dan ketrampilan tambahan
1) Epidemiologi, sanitasi diagnisa masyarakat dan vital statistik.
2) Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
3) Primary Healt Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan menggunakan promosi kesehatan serta strategi pencegahan penyakit.
4) Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
c. Perilaku professional bidan
1) Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
2) Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
3) Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakir.
4) Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit menular dan strategi pengendalian infeksi.
5) Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan.
6) Menghargai budaya setempat berhubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode paska persalinan, bayi baru lahir dan anak.
7) Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
8) Menggunakan ketrampilan mendengar dan memfasilitasi.
9) Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
10) Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
2. Pra Konsepsi, KB dan Ginekologi
Kompetensi ke-2: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orangtua.
a. Pengetahuan dasar
1) Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual.
2) Anatomi dan fisiologi pria dan wanita yang berhubungan dengan konsepsi dan reproduksi.
3) Norma dan praktek budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan bereproduksi.
4) Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga dan riwayat genetic yang relevan.
5) Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengevaluasi potensi kehamilan yang sehat.
6) Berbagai metode alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang bersifat tradisional yang lazim digunakan.
7) Jenis, indikasi, cara pemberian, cara pencabutan dan efek samping berbagai kontrasepsi yang digunakan antara lain pil, suntikan, AKDR, alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), kondom, tablet vagina.
8) Metode konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode kontrasepsi.
9) Penyuluhan kesehatan mengenai PMS (HIV/AIDS) dan kelangsungan hidup anak.
10) Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim terjadi.
b. Pengetahuan tambahan
1) Faktor-faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan.
2) Indikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi geografis dan proses rujukan untuk pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut.
3) Indikator dan metode konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan interpersonal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, fisik, emosi).
c. Ketrampilan dasar
1) Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap.
2) Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus sesuai dengan kondisi wanita.
3) Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium seperti hematokrit dan analisis urine.
4) Melaksanakan pendidikan kesehatan dan ketrampilan konseling dasar dengan tepat.
5) Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya masyarakat.
6) Melakukan pemeriksaan berskala akseptor KB dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan.
7) Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang ditemukan.
8) Melakukan pemasangan AKDR.
9) Melakukan pencabutan AKDR dengan letak normal.
d. Ketrampilan tambahan
1) Melakukan pemasangan AKBK.
2) Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal.
a. Pengetahuan dan ketrampilan dasar
1) Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia.
2) Keuntungan dan kerugian praktek kesehatan tradisional dan modern.
3) Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawatdaruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan.
4) Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di masyarakat.
5) Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya yang diperlakukan untuk mencapai kesejahteraan yang optimal (kesetaraan dalam memperoleh pelayanan kebidanan).
6) Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia.
7) Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
8) Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, makanan dasn ancaman umum bagi kesehatan.
9) Standar profesi dan praktek kebidanan.
b. Pengetahuan dan ketrampilan tambahan
1) Epidemiologi, sanitasi diagnisa masyarakat dan vital statistik.
2) Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
3) Primary Healt Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan menggunakan promosi kesehatan serta strategi pencegahan penyakit.
4) Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
c. Perilaku professional bidan
1) Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
2) Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
3) Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakir.
4) Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit menular dan strategi pengendalian infeksi.
5) Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan.
6) Menghargai budaya setempat berhubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode paska persalinan, bayi baru lahir dan anak.
7) Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
8) Menggunakan ketrampilan mendengar dan memfasilitasi.
9) Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
10) Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
2. Pra Konsepsi, KB dan Ginekologi
Kompetensi ke-2: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orangtua.
a. Pengetahuan dasar
1) Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual.
2) Anatomi dan fisiologi pria dan wanita yang berhubungan dengan konsepsi dan reproduksi.
3) Norma dan praktek budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan bereproduksi.
4) Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga dan riwayat genetic yang relevan.
5) Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengevaluasi potensi kehamilan yang sehat.
6) Berbagai metode alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang bersifat tradisional yang lazim digunakan.
7) Jenis, indikasi, cara pemberian, cara pencabutan dan efek samping berbagai kontrasepsi yang digunakan antara lain pil, suntikan, AKDR, alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), kondom, tablet vagina.
8) Metode konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode kontrasepsi.
9) Penyuluhan kesehatan mengenai PMS (HIV/AIDS) dan kelangsungan hidup anak.
10) Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim terjadi.
b. Pengetahuan tambahan
1) Faktor-faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan.
2) Indikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi geografis dan proses rujukan untuk pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut.
3) Indikator dan metode konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan interpersonal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, fisik, emosi).
c. Ketrampilan dasar
1) Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap.
2) Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus sesuai dengan kondisi wanita.
3) Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium seperti hematokrit dan analisis urine.
4) Melaksanakan pendidikan kesehatan dan ketrampilan konseling dasar dengan tepat.
5) Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya masyarakat.
6) Melakukan pemeriksaan berskala akseptor KB dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan.
7) Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang ditemukan.
8) Melakukan pemasangan AKDR.
9) Melakukan pencabutan AKDR dengan letak normal.
d. Ketrampilan tambahan
1) Melakukan pemasangan AKBK.
2) Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal.
3. Asuhan Konseling Selama Kehamilan
Kompetensi ke-3: Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan.
a. Pengetahuan dasar
1) Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
2) Siklus menstruasi dan proses konsepsi.
3) Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4) Tanda-tanda dan gejala kehamilan.
5) Mendiagnosa kehamilan.
6) Perkembangan normal kehamilan.
7) Komponen riwayat kesehatan.
8) Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal.
9) Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi, pembesaran dan atau tinggi fundus uteri.
10) Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hypermesis gravidarum, kehamilan ektopik terganggu, abortus imminiens, molla hydatidosa, dan komplikasinya dan kehamilan ganda, kelainan letak serta preeklamsi.
11) Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti hemoglobin dalam darah, tes gula, protein, aceton dan bakteri dalam urine.
12) Perkembangan normal dari kehamilan: perubahan bentuk fisik, ketidak-nyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uteri yang diharapkan.
13) Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan terhadap keluarga.
14) Penyuluhan dalam kehamilan: perubahan fisik, perawatan buah dada, ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutrisi, pekerjaan, dan aktifitas (senam hamil).
15) Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin.
16) Penatalaksanaan imuniasai pada wanita hamil.
17) Pertumbuhan dan perkembangan janin.
18) Persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orangtua.
19) Persiapan keadaan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi.
20) Tanda-tanda dimulainya persalinan.
21) Promosi dan dukungan pada ibu menyusui.
22) Tehnik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persalinan dan kelahiran.
23) Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan.
24) Mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan.
25) Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan.
26) Akibat yang timbul dari merokok, penggunaan alcohol dan obat terlarang bagi wanita hamil dan janin.
27) Akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu terhadap kehamilan, misalnya toxoplasmosis.
28) Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa, seperti pre-eklamsi, perdarahan pervaginaan, kelahiran prematur, anemia berat.
29) Kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin.
30) Resusitasi kardiopulmonary.
b. Pengetahuan tambahan
1) Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan seperti asma, infeksi HIV, penyakit menular seksual (PMS), diabetes, kelainan jantung, postmatur/serotinus.
2) Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan janin.
c. Ketrampilan dasar
1) Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa pada setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2) Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap.
3) Melaksanakan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin.
4) Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul.
5) Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dengan menggunakan fetoscope (pinard) dan gerakan janin dengan palpasi uterus.
6) Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan.
7) Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin.
8) Mengkaji kenaikan berat badan ibu hamil dan hubungan dengan komplikasi kehamilan.
9) Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda-tanda berbahaya dan serta bagaimana menghubungi bidan.
10) Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis gravidarum tingkat 1, abortus iminen dasn preeklamsi ringan.
11) Menjelaskan dan mendemostrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan.
12) Memberikan imunisasi pada kehamilan.
13) Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan yang tepat dari:
a) Kekurangan gizi.
b) Pertumbuhan janin yang tidak ade kuat.
c) Pre eklamsi berat dan hipertensi.
d) Perdarahan pervainaan.
e) Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm.
f) Kelainan letak pada janin kehamilan aterm.
g) Kematian janin.
h) Adanya edema yang signifikan, sakit kepala yang berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi.
i) Ketuban pecah sebelum waktunya.
j) Persangkaan polyhydramnion.
k) Diabetes mellitus.
l) Kelainan kongenital pada janin.
m) Hasil laboratorium yang tidak normal.
n) Persangkaan polyhydramnion, kelainan letak janin.
o) Infeksi pada ibu hamil seperti: PMS, vaginitis, infeksi saluran perkemihan dan saluran nafas.
14) Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan menjadi orangtua.
15) Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama hamil, seperti nutrisi, latihan (senam), keamanan dan berhenti merokok.
16) Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang tersedia.
d. Ketrampilan tambahan
1) Menggunakan Doppler untuk memantau DJJ.
2) Memberikan pengobatan dan atau kolaborasi terhadap penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan standar local dan sumber daya yang tersedia.
3) Melaksanakan kemampuan LSS dalam menejemen pasca abortus.
Kompetensi ke-3: Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan.
a. Pengetahuan dasar
1) Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
2) Siklus menstruasi dan proses konsepsi.
3) Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4) Tanda-tanda dan gejala kehamilan.
5) Mendiagnosa kehamilan.
6) Perkembangan normal kehamilan.
7) Komponen riwayat kesehatan.
8) Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal.
9) Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi, pembesaran dan atau tinggi fundus uteri.
10) Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hypermesis gravidarum, kehamilan ektopik terganggu, abortus imminiens, molla hydatidosa, dan komplikasinya dan kehamilan ganda, kelainan letak serta preeklamsi.
11) Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti hemoglobin dalam darah, tes gula, protein, aceton dan bakteri dalam urine.
12) Perkembangan normal dari kehamilan: perubahan bentuk fisik, ketidak-nyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uteri yang diharapkan.
13) Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan terhadap keluarga.
14) Penyuluhan dalam kehamilan: perubahan fisik, perawatan buah dada, ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutrisi, pekerjaan, dan aktifitas (senam hamil).
15) Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin.
16) Penatalaksanaan imuniasai pada wanita hamil.
17) Pertumbuhan dan perkembangan janin.
18) Persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orangtua.
19) Persiapan keadaan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi.
20) Tanda-tanda dimulainya persalinan.
21) Promosi dan dukungan pada ibu menyusui.
22) Tehnik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persalinan dan kelahiran.
23) Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan.
24) Mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan.
25) Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan.
26) Akibat yang timbul dari merokok, penggunaan alcohol dan obat terlarang bagi wanita hamil dan janin.
27) Akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu terhadap kehamilan, misalnya toxoplasmosis.
28) Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa, seperti pre-eklamsi, perdarahan pervaginaan, kelahiran prematur, anemia berat.
29) Kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin.
30) Resusitasi kardiopulmonary.
b. Pengetahuan tambahan
1) Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan seperti asma, infeksi HIV, penyakit menular seksual (PMS), diabetes, kelainan jantung, postmatur/serotinus.
2) Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan janin.
c. Ketrampilan dasar
1) Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa pada setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2) Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap.
3) Melaksanakan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin.
4) Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul.
5) Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dengan menggunakan fetoscope (pinard) dan gerakan janin dengan palpasi uterus.
6) Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan.
7) Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin.
8) Mengkaji kenaikan berat badan ibu hamil dan hubungan dengan komplikasi kehamilan.
9) Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda-tanda berbahaya dan serta bagaimana menghubungi bidan.
10) Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis gravidarum tingkat 1, abortus iminen dasn preeklamsi ringan.
11) Menjelaskan dan mendemostrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan.
12) Memberikan imunisasi pada kehamilan.
13) Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan yang tepat dari:
a) Kekurangan gizi.
b) Pertumbuhan janin yang tidak ade kuat.
c) Pre eklamsi berat dan hipertensi.
d) Perdarahan pervainaan.
e) Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm.
f) Kelainan letak pada janin kehamilan aterm.
g) Kematian janin.
h) Adanya edema yang signifikan, sakit kepala yang berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi.
i) Ketuban pecah sebelum waktunya.
j) Persangkaan polyhydramnion.
k) Diabetes mellitus.
l) Kelainan kongenital pada janin.
m) Hasil laboratorium yang tidak normal.
n) Persangkaan polyhydramnion, kelainan letak janin.
o) Infeksi pada ibu hamil seperti: PMS, vaginitis, infeksi saluran perkemihan dan saluran nafas.
14) Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan menjadi orangtua.
15) Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama hamil, seperti nutrisi, latihan (senam), keamanan dan berhenti merokok.
16) Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang tersedia.
d. Ketrampilan tambahan
1) Menggunakan Doppler untuk memantau DJJ.
2) Memberikan pengobatan dan atau kolaborasi terhadap penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan standar local dan sumber daya yang tersedia.
3) Melaksanakan kemampuan LSS dalam menejemen pasca abortus.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1.
Seorang bidan melakukan pencatatan dan
pelaporan sesuai dengan pelayanan yang telah
diberikan.
2.
Bidan akan melakukan pelaporan pada
pihak puskesmas wilayah tempat praktiknya.
3.
Namun bagi bidan yang bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan tidak perlu
melakukan pelaporan pada pihak puskesmas, tetapi mereka tetap wajib
membbuat pencatatan.
Ada
9 standar kompetensi bidan yang terdiri dari pengetahuan/
keterampilan yang membentuk dasar asuhan berkualitas sesuai budaya, prakonsepsi
KB dan ginekologi, asuhan konseling selama kehamilan, asuhan tambahan selama
hamil dan kehamilan, asuhan pada ibu nifas dan menyusui, asuhan pada bayi baru
lahir, asuhan pada bayi dan balita, kebidanan komunitas dan asuhan pada ibu/wanita
dengan gangguan reproduksi. Fakta di lahan praktek terjadi banyak kesenjangan
antara teori dengan kenyataan
5.2
Saran
1.
Bagi
Bidan
Seoarang
bidan harus mampu menjalankaan tugas da perannya sebagai bidan dengan baik.
Dalam membuat pencatatan dan pelaporaan harus jujur menuliskan pelayanan yaang
telah bidan berikan kepada pasien. Apa yang di tulis harus sesuai dengan apa
yaang telah bidan lakukan. Tidak membuat catataan sembarangan. Karena
pencatatan ini sangat penting untuk mengetahui perkembangan kesehatan ibu dan
anak disuaatu wilaayyah.
2.
Bagi
Masyarakat
Masyarakat
harus dapat memilih tempat masyarakat akan memeriksakan kandungannya, membantu
persalinannya, dan lain-lain. Masyarakat
harus jeli memilih bidan yang bertanggung jawab dan jujur dalam tugasnya, agar
tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar