RSS

Faktor penyebab Bunuh Diri



Menurut saya, faktor bunuh  diri karena budaya banyak sekali.
1.       seperti yang terjadi di Indonesia pada Orang tua yang sering melakukan perjodohan tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu kepada anak dan ini sudah menjadi tradisi budaya untuk di Negara Indonesia maupun seluruh dunia,  yang menurut saya melanggar norma-norma mulai dari segi agama, hak asasi manusia dan lain-lain. Ini yang banyak terjadi samapai anak melakukan  bunuh diri yang terjadi biasanya perempuan yang hendak dinikahkan sebelumnya sudah memiliki pasangan sendiri berdasarkan pilihannya, namun Karena  adanya dorongan orang tua yang memaksa tentu memberikan tekanan batin dan fisik kepada anak dan karena adanya tekanan dari orang tua sang anak tentu akan melakukan hal yang bisa kita tidak duga, karena sang anak sudah memiliki pasangan yang dia pilih dan merasa berat untuk meninggalkan pria yang dia cintai. Karena sang anak sangat mencintai pria yang disayangnya tetapi orang tua telah menjodohkannya kepada pria lain, dan jika sang anak menolak biasanya orang tua mengatakan “kamu harus patuh kepada orang tua karena apa pilihan orang tua adalah yang terbaik buat kamu” bahkan dikatakan durhaka, pembangkang, melawan dan tidak menghormati orang tuanya, tetapi sang anak tidak peduli terhadap apa pemikiran orang tuanya karena ia hanya ingin menikah terhadap pilihannya bukan karena paksaan orang tua tetapi jika tidak di turuti sang anak berfikir orang tuanya melakukan pemaksaan sedangkan manusia mempunyai hak asasi manusia yang ia berhak inginmenikah dengan pilihannnya bukan berdasarkan pilihan orang tuanya. Akibat adanya tekanan secara tersu menerus sang anak dilema dalam mengambil keputusan jika ia memilih pasangannya maka ia berarti tidak patuh orang tua tetapi jika ia mematuhi orang tuanya ia tentu merasa sangat tidak rela meninggalkan pasangannya apalagi jika sudah menjalani hubungan yang cukup lama, pasti ada dianatara mereka berdua akan sama-sama merasakan sakit. Sehingga sanag anak dalam kebingungan samapi akhirnya menjadi depresi yang menyebabkan sang anak memilih membunuh dirinya dari pada harus memilih salah satu pilihan yang tentu pasti ada pihak yang teraskiti, dank arena tidak mau ada yang tersakiti karena dia, sang anak memilih jalan untuk bunuh diri agar orang tua dan orang yang dikasihinya merasakan kehilangan dirinya. Ini lah yang menurut saya salah kepada orang tua, memang tujuannya orang tua baik namun sama saja itu melanggar norma dan hak asasi manusia karena sang anak pun tahu mana yang baik buat dia asalkan sang anak di didik dengan baik jangan sampai terkena virus pergaulan bebas. Jika anak di didik dan dipantau setiap perkembangannya baik dari sikap dari anak-anak smapai dewasa pasti sang anak dapat menjadi kaerakter kepribadian yang baik sehingga orang tua tidak perlu meragukan lagi terhadap pilihannya dan mengurangi kasus bunuh diri akibat dari tekanan dari orang tuanya.

2.      Mendengar kata Seoul ibu kota dari Korea selatan ini pasti mengingatkan kitapada artis-artisnya yang terkenal cantik dan tampan bahkan sekarang korea bisa dikatakan sudah mendunia, Siapa yang tak mengenal negeri ginseng tersebut, ya mulai dari budaya, kuliner, wisata, artis-artisnya, bahkan gaya berbusana artisnya maupun masyarakat disana dijadikan trend di seluruh dunia termasuk Indonesia. Korea di kenal dengan gaya berbusananya yang casual dan modis, selalu di puja-puja oleh fans dari berbagai penjuru dunia, dengan gaya hidup yang bisa dikatakan glamour serta oplas yang sering di lakukan baik dari kalangan selebriti maupun masyarakat biasa. (Kembali ke masalah artis), ternyata menjadi artis di korea tidaklah gampang, bagaimana tidak? Dilihat dari segi persaingan industry hiburan yang sangat ketat tak jarang membuat para artisnya depresi bahkan nekat membunuh diri dan sepertinya bisa dikatakan menjadi budaya mereka (?).
1379254674489617173
Beberapa photo artis korea mati bunuh diri
Dari segi umumnya tingkat bunuh diri baik dari kalangan artis maupun masyarakatnya Menurut data statistik menyatakan, tingkat bunuh diri di korea selatan menempati urutan pertama di dunia, kemudian disusul oleh Hungaria dan Jepang (data OECD FactBook 2010). Sebanyak 29,9 dari 100 ribu penduduk korea yang bunuh diri, dan 19,1 persen untuk data kuantitatif angka bunuh diri di Jepang. Dari kasus bunuh diri tersebut yang paling di soroti dari kalangan artisnya sendiri. Bagaimana tidak, korea yang terkenal seantero jagat ( ^_^) karena artisnya yang terkenal memiliki paras cantik maupun tampan dan bahkan tak jarang remaja kita pingin mengunjungi Negara tersebut namun malah menjadi tempat tingkat kerawanan hidup yang tinggi, tidak heran mereka melakukan hal tersebut karena memang persaingan baik dari industry musik maupun perfilman disana sangat ketat, yang bisa membuat para artisnya depresi.
Berikut data statistik penyebab kasus bunuh di korea :
  • Masalah psikologis/psikiatris dengan data 28,28 %
  • Masalah fisik/penyakit dengan data 21,88%
  • Masalah ekonomi dengan data 16,17%
13792596221965926274
data OECD FactBook

Perbandingannya, tingkat depresi dari kalangan aktor mencapai 53,12 dari 100 %, wirausaha tingkat stressnya 48,12 dan buruh 48,18. Sehingga pada tahun 2009 Biro Statistik Korea mengklaim bahwa tingkat kejadian bunuh diri mencapai 60 %. Dan sudah terbukti banyaknya tercatat sejarah artis-artis Korea mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Hingga tahun 2000 ada sekitar 6000 jiwa di korea yang meninggal karena bunuh diri dan pada tahun 2007 jumlah tersebut menjadi 12000 jiwa. Sebagai pencegah atau untuk mengatasi masalah tersebut,pemerintah korea telah menggalakan biro konsultasi masalah. Hal ini ditujukan agar tiap penduduk korea yang sedang mengalami suatu masalah,bisa memanfaatkan jasa ini,tanpa harus mengkonsumsi obat-obatan atau bunuh diri. Bisa jadi beberapa tahun ke depan,pekerjaan sebagai ahli terapis kejiwaan atau ahli psikolog akan menjadi pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan di negara ginseng tersebut.
Upaya lain bisa juga bisa dilakukan melalui pemberlakuan masa cuti yang relatif banyak bagi para pekerja, khususnya para pekerja seni. Tak jarang kita saksikan, para artis korea yang memang sama sekali tidak mendapat jatah libur yang ‘benar-benar’ dikatakan libur. Libur bepergian keluar hanya diselenggarakan bersamaan dengan jadwal sebuah acara televisi. Bukannya pikiran fresh dan nyaman karena bisa pergi berlibur karena dapat bebas sementara dari berbagai pekerjaan yang mengikat namun Masih diikuti oleh kilauan blitz atau camera serta tuntutan script.
Selama ini, biasanya para artis yag bekerja di bawah naungan sebuah agency, adanya pemberlakuan aturan yang mengikat mereka yang mengatur beraktivitas hanya di seputar asrama, panggung, dan studio. Benar-benar sebuah kontrak kerja yang menyiksa. Dengan kata lain, menjadi artis sama dengan kegiatan Wamil (wajib militer), karena harus melalui serangkaian training. Seharusnya di tiap agency, disediakan personal consultant yang khusus menangani permasalahan personal yang dihadapi para artis korea. (saran)

Secara wilayah, daerah yang meiliki tingkat bunuh diri tertinggi biasanya terletak di kawasan kota metropolitan,dua provinsi tertinggi yaitu chuncheong (dengan ibukota Daejon), dan ibu kota dari korea selatan sendiri yaitu Kota Seoul. Artinya tingkat bunuh diri itu sendiri memang banyak terjadi di wilayah dengan populasi yang tinggi, kegiatan industri dan barang yang relatif tinggi bisa menjadi pemicu tingginya persaingan, ditambah dengan kondisi lingkungan perkotaan yang dipenuhi bangunan-bangunan permanen, sehingga tidak mampu menjadi therapy untuk melepas kepenatan mayarakat yang bekerja di pusat perkotaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Embung Kebidanan. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates