RSS

JEAN BALL – TEORI KURSI GOYANG (DECK-CHAIR THEORY) TENTANG KESEJAHTERAAN EMOSIONAL MATERNAL


Jean ball adalah seorang “midwife” (bidan) dari British yang telah melakukan risetnya secara intensif terhadap kebutuhan wanita pada masa postnatal, dan konsekuensinya bagi wanita yang mendapat asuhan dari berbagai unit pelayanan.
Dalam bukunya “Reaction to motherhood” (1987) ia menjelaskan tujuan asuhan postnatal yang sekaligus juga menjadi filosofi Jean Ball tentang postnatal care sebagai berikut: “membantu seorang wanita agar berhasil menjadi ibu, dan keberhasilan ini tidak hanya melibatkan proses fisiologi saja tapi juga psikologis dan emosional yang memotivasi keinginan untuk menjadi orang tua serta pencapaiannya.”
Ia menyatakan bahwa dalam praktik diberbagai institusi, jenis pelayanan yang diberikan mungkin lebih dekat ke model obstetric/medical dimana interest terhadap postnatal care minimal karena kelahiran sudah tercapai. Bila menggunakan pendekatan midwife, maka kehamilan dan postnatal dianggap sebagai saat adopsi terhadap peran baru yaitu menjadi ibu.
Ball mengungkapkan hipotesisnya:i
“Respon emosinal terhadap perubahan setelah melahirkan akan dipengaruhi oleh personality / kepribadian dan dukungan yang diterima dari system support/dukungan keluarga dan sosial. Cara asuhan yang diberikan oleh bidan selama postnatal akan mempengaruhi proses emosional wanita terhadap perubahan setelah kelahiran.”
Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat bergantung pada personality atau kepribadian wanita itu sendiri, support system dukungan pribadi dan support yang diberikan oleh pelayanan maternitas. Ball mengemukakan teori kursi goyang/deck chair yang terdiri dari 3 elemen yaitu:
a. Pelayanan maternitas
b. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
c. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian keluarga
Ketiga elemen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Dasar kursi dibentuk oleh pelayanan kebidanan yang berpijak pada pandangan masyarakat tentang keluarga
2) Topangan kanan kiri adalah kepribadian wanita, pengalaman hidup
3) Topangan tengah (yang menyangga kursi dari belakang kanan-kiri ) adalah keluarga dan support system
4) Tempat duduk menggambarkan kesejahteraan maternal, yang tergantung pada efektifitas elemen-elemen sebagai berikut.
 Jika deck chair tidak ditegakkan dengan benar, maka ia akan kolaps/jatuh saat diduduki.
 Jika kursi tidak di letakkan pada lantai yang kuat maka kursi akan jatuh.
 Jika bagian-bagiannya tidak cocok satu sama lain mungkin dapat saja menyangga, namun yang menduduki tidak nyaman dan mengalami ketegangan.
Semakin banyak faktor yang dinilai baik, semakin tinggi tingkat kesejahteraan emosional,demikian pula sebaliknya. Namun karena faktor-faktor tersebut saling berinteraksi, maka penilaian yang buruk pada faktor tertentu dapat diseimbangkan dengan penilaian yang baik pada faktor lain, sehingga potensial outcame emosional dapat diperbaiki.
Gambaran atau teori kesejahteraan maternal yang diidentifikasi Ball berasal dari data empiris digabung dengan kerangka teoritis. Teori ini berisi konsep:
1.      Ibu = kerja yang dilakukan Ball berfokus pada Ibu secara individual dan keberhasilanpengembangan emosional, sosial dan psychologis selama proses persalinan.
2.      Kesehatan = kesehatan adalah pusat perhatian model ini, dilihat dalam definisi tentang tujuan perawatan pasca kelahiran : “memudahkan wanita agar berhasil menjadi seorang ibu”
3.      Lingkungan = organisasi sosial dan lingkungan dalam bentuk system pendukung dan layanan asuhan pascanatal ( dan masyarakat yang lebih luas ) merupakan elemen penting dari model ini. Dukungan telah terbukti sangat penting bagi kesejahteraan ibu.
4.      Kebidanan = sebagian penelitian tentang perawatan nifas didorong oleh adanya perhatian terhadap kurangnya informasi mengenai dampak asuhan kebidanan pada kesejahteraan emosional. Model ini member pedoman pada banyak bidang intervensi oleh bidan yang dibahas oleh Ball ,termasuk pola asuhan, dukungan dalam keputusan tentang metode member makan, membantu member makan, dan perencanaan asuhan individual.
5.      Self ( diri ) = teori ini secara jelas dimulai dari pandangan bahwa peran bidan adalah untuk mendukung dan membantu ibu agar yakin dalam menjalankan peran sebagai ibu. Ball berpendapat bahwa pelayanan dan pola asuhan di antaranya adalah mendengarkan pembelajaran dan perubahan.
Menurut Jean Ball emosional terhadap perubahan setelah melahirkan akan dipengaruhi personaliti seseorang. Hal ini terjadi karena perubahan setelah melahirkan. Pembagian Teori Jean Ball mencakup 3 kategori yaitu :
1.      Teori perubahan
Perubahan mental ibu sebelum dan sesudah menjadi ibu akan jelas terlihat dalam kehidupan baik itu secara fisik maupun psikologis si ibu. Secara fisik dapat kita lihat pada perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan anak. Sedangkan secara pssikologis misalnya dalam pematangan mental (pendewasaan sikap) setelah melahirkan (post partum) ibu tidak hanya berfikir untuk anak dan keluarganya.
2. Teori stress, coping, dan support
Tingkat emosional sangat mempengaruhi mental ibu. Oleh karena itu dukungan atau support dan motivasi dari keluarga terhadap perubahan-perubahan yang timbul terutama perubahan yang bersifat positif, support dari orang-orang terdekat ibu sangat diperlukan untuk menghindari dari stress, depresi, post partum dan dampak-dampak negatif lainnya.
3.  Teori dasar
Konsep dasar untuk menjadi seorang ibu meliputi berbagai aspek diantaranya:
-          Butuh persiapan jasmani dan rohani
-          Dukungan dari pihak keluarga
Teori Jean Ball tersebut memiliki tujuan yaitu agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu secara fisik maupun psikologis. Psikis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Persiapan yang dilakukan bidan pada masa PP akan mempengaruhi respon emosional wanita terhadap perubahan akibat proses kelahiran tersebut.
 Faktor yg pengaruhi keseimbangan emosional menurut Jean Ball:Ø
Faktor masukan :
1. Perasaan rendah diri sehubungan dengan pandangan negative terhadap akibat menyusui.
2. Seseorang tidur selama di rumah sakit
3. Nasehat bila terjadi konflik.
 Faktor yg mempengaruhi kebahagiaan ibu menurut Jean Ball :Ø
1. Persepsi dan dukungan keluarga pada hari kelahiran.
Sebagian dari ibu merasa rendah diri sehubungan dengan pandangan negatif akibat menyusuui sehingga memerlukan dukungan keluarga terutama suami. Keluarga juga harus membantu si ibu untuk merawat bayinya setelah pulang ke rumah serta si ibu juga memerlukan nasihat-nasihat yang berkenaan dengan mengurusi bayinya/pada saat terjadi konflik antara suami dan istri.
2. Rasa percaya diri ibu.
Lingkungan, keluarga, status sosial, dan status perkawinan dapat berpengaruh pada rasa percaya diri seorang perempuan untuk menjadi seorang ibu.
3. Tingkat kecemasan yaitu pemilihan dan kelas sosial mimicry.
Yaitu tingkat kecemasan ibu yang dihadapkan pada pilihan-pilihan kelas sosial mana yang dapat ditiru.
4. Mendukung pemberian ASI.
Bidan memberikan pengertian pada ibu agar memberikan ASI eksklusif, memberitahu ibu agar tidak perlu khawatir payudaranya akan menjadi tidak kencang, memberitahu manfaat ASI eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
5. Semua lingkungan mendukung.
Hubungan dengan suami dan keluarga atas dasar kepercayaan, asuhan terkoordinasi, wanita memiliki keunikan sehingga memungkinkan untuk berinteraksi secara fleksibel.
6. Rencana asuhan ibu.
Bidan memberikan asuhan post natal pada ibu misalnya memberikan informasi tentang cara menyusui dan merawat bayi dengan benar.
7. Pemantauan ibu pada tingkat perkembangan bayi.
Seorang ibu akan merasa bahagia apabila melihat tumbuh kembang anaknya berjalan dengan baik dan normal. Contohnya ibu akan merasa bahagia dan bangga apabila anaknya mulai bisa berjalan merambat pada kisaran usia 11 bulan.
8. Tanggapan terhadap diri ibu pada hari ke 7 PP dalam menyusui.
Seorang ibu menganggap bahwa setelah melahirkan, payudaranya akan menjadi tidak kencang dan al itu akan mempengaruhi kesejahteraan ibu.
9. Memberi ASI dalam 1 jam PP.
Memberikan ASI kepada bayi 1 jam setelah lahir akan memberikan kepuasan menjadi seorang ibu merasa bahagia karena bayinya kahir dengan selamat.
10 Kala IV persalinan
Yaitu kondisi letak rahim ibu sudah kembali normal (rahim di bawah pusat).

Aplikasi dari teori Jean Ball dalam kehidupan sehari-hari :
1. Dahulu posisi ibu saat melahirkan terlentang tetapi sekarang ini posisi ibu saat melahirkan senyaman ibu. Agar memberikan rasa kenyamanan psikologis bagi Ibu.
2. Keluarga memberikan dukungan terutama ibu yang pertama kali melahirkan agar siap secara mental menjadi seorang Ibu dan membantu ibu menyesuaikan diri dengan rutinitas baru pasca melahirkan
3. Bidan memberikan asuhan pada Ibu selama masa postnatal
4. Bidan memberi dukungan mengenai rasa percaya diri ibu terhadap menyusui pada 7 hari pertama
5. Bidan memberikan pengertian pada ibu agar ibu jangan takut atau khawatir dengan perubahan fisik pada tubuh ibu
6. Bidan mendukung dan membantu ibu agar yakin menjalankan peran sebagai seorang ibu.
materi referensi:
http://ninanilna.blogspot.com/2010/09/teori-jean-ball.html
KESIMPULAN
1) Hipotesis Jean Ball:
“Respon emosinal terhadap perubahan setelah melahirkan akan dipengaruhi oleh personality / kepribadian dan dukungan yang diterima dari system support/dukungan keluarga dan sosial. Cara asuhan yang diberikan oleh bidan selama postnatal akan mempengaruhi proses emosional wanita terhadap perubahan setelah kelahiran.”
2) 3 elemen dalam Teori Kursi Goyang adalah:
a. Pelayanan maternitas
b. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
c. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian keluarga
3) 2 teori dasar Jean Ball:
a. Teori Stres
b. Teori Dasar
4) Faktor yang mempengaruhi keseimbangan emosional menurut Jean Ball:
1. Perasaan rendah diri sehubungan dengan pandangan negative
terhadap akibat menyusui.
2. Seseorang tidur selama di rumah sakit
3. Nasehat bila terjadi konflik.
5) Faktor yang mempengaruhi kebahagiaan ibu:
1. Persepsi dan dukungan keluarga pada hari kelahiran.
2. Rasa percaya diri ibu.
3. Tingkat kecemasan yaitu pemilihan dan kelas sosial mimicry.
4. Mendukung pemberian ASI.
5. Semua lingkungan mendukung
6. Rencana asuhan ibu
7. Pemantauan ibu pada tingkat perkembangan bayi.
8. Tanggapan terhadap diri Ibu pada hari ke 7 PP dalam menyusui
9. Memberi ASI dalam 1 jam PP.
10. Kala IV persalinan


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Embung Kebidanan. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates